Istiqomah

Assalamu'alaikum wr.wb
Istiqomah
Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ  الْمَلٰٓئِكَةُ اَ لَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَـنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ  تُوْعَدُوْنَ
innallaziina qooluu robbunallohu summastaqoomuu tatanazzalu 'alaihimul-malaaa`ikatu allaa takhoofuu wa laa tahzanuu wa absyiruu bil-jannatillatii kuntum tuu'aduun

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Fussilat 41: Ayat 30)

Nabi muhammad saw..
bersabda, Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.” [HR. Muslim no. 38]
Yang dimaksud dengan istiqomah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir:

- Istiqomah di atas tauhid

- Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah

-Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput

Sabar dalam melaksanakan taat kepada allah istiqomah yang terbilang panjang dan berat..

Terkadang banyak sekali kekurangan kita dalam istiqomah kepada allah, mangkanya kita slalu berdoa kepada allah agar slalu di berikan kekuatan dalam istiqomah.
Dan kita sering tergelincir dan tidak bisa istiqomah secara utuh.. Lantas apa yang bisa menutupi kekurangan ini? Jawabannya adalah pada firman Allah Ta’ala,
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ
“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya.” (QS. Fushilat: 6).
Ayat ini memerintahkan untuk istiqomah sekaligus merupakan isyarat bahwa seringkali ada kekurangan dalam istiqomah yang diperintahkan. Yang menutupi kekurangan ini adalah istighfar (memohon ampunan Allah).
Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh dalam keimanan.
MEMAHAMI & MENGAMALKAN 2 KALIMAH SYAHADAT
Allah Ta’ala berfirman,
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Qotadah As Sadusi mengatakan, “Yang dimaksud Allah meneguhkan orang beriman di dunia adalah dengan meneguhkan mereka dalam kebaikan dan amalan sholih. Sedangkan di akhirat, mereka akan diteguhkan di kubur (ketika menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir,
Perkataan semacam Qotadah diriwayatkan dari ulama salaf lainnya. [Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4/502.]
Mengapa Allah bisa teguhkan orang beriman di dunia dengan terus beramal sholih dan di akhirat (alam kubur) dengan dimudahkan menjawab pertanyaan malaikat “Siapa Rabbmu, siapa Nabimu dan apa agamamu”? Jawabannya adalah karena pemahaman dan pengamalannya yang baik dan benar terhadap dua kalimat syahadat. Memenuhi rukun dan syaratnya. Serta dia pula tidak menerjang larangan Allah berupa menyekutukan-Nya dengan selain-Nya, yaitu berbuat syirik.
Oleh karena itu, kiat pertama ini menuntunkan seseorang agar bisa beragama dengan baik.
MENGKAJI, MENGHAYATI, & MERENUNGKAN AL-QURAN
Allah menceritakan bahwa Al Qur’an dapat meneguhkan hati orang-orang beriman dan Al Qur’an adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.” (QS. An Nahl: 102)
Al Qur’an adalah jalan utama agar seseorang bisa terus kokoh dalam agamanya, karena Al Qur’an adalah petunjuk dan obat bagi hati yang sedang ragu.
هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
“Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushilat: 44).
ILTIZAM (KONSEKUEN)
Maksudnya di sini adalah seseorang dituntunkan untuk konsekuen dalam menjalankan syari’at atau dalam beramal dan tidak putus di tengah jalan. Karena konsekuen dalam beramal lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang sesekali saja dilakukan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” [HR. Muslim no. 783]
Selain amalan yang kontinu dicintai oleh Allah, amalan tersebut juga dapat mencegah masuknya virus “futur” (jenuh untuk beramal). Jika seseorang beramal sesekali namun banyak, kadang akan muncul rasa malas dan jenuh..

Sebaliknya jika seseorang beramal sedikit namun terus menerus, maka rasa malas pun akan hilang dan rasa semangat untuk beramal akan selalu ada. Itulah mengapa kita dianjurkan untuk slalu beramal dengan istiqomah karna allah azza wa jalla.

Konseling
083815855573

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bismillah 12000x

Amalan surat al.waqiah

Hutang cepat lunas..